PANDUAN PRAKTIK KLINIS PENUNJANG MEDIS ENDOMETRIOSIS
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
PENUNJANG MEDIS
|
||
PANDUAN PRAKTIK KLINIS PENUNJANG MEDIS
SMF : OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT
|
||
ENDOMETRIOSIS
|
||
Batasan
|
Endometriosis
adalah kelainan yang ditandai adanya kelenjar serta stroma endometrium di
tempat yang tidak umum.
Banyak teori menerangkan kejadian tersebut, namun yang
saat ini banyak dianut adalah teori imunologis.
|
|
Diagnosis
|
§ Anamnesis:
Kecurigaan terhadap adanya endometriosis
harus ditegakkan bilamana ada gejala dismenore, dispareuni, nyeri panggul,
serta infertilitas.
§ Pemeriksaan
klinis ginekologis:
Ditemukan antara lain nodul-nodul pada
ligamenta sakrouterina dan uterus retroversi terfiksasi.
§ Pemeriksaan
penunjang:
§ Diagnosis
pasti dengan pemeriksaan histopatologi
|
|
Klasifikasi
|
Sistem klasifikasi sampai saat ini belum ada yang
sempuma dan diakui secara menyeluruh. karena mempunyai kelemahan. Salah satu
pegangan
yang dapat dipakai adalah klasifikasi dari American Fertility Society
yang direvisi.
|
|
Pengobatan
|
I. Tingkat
ringan minimal
Dapat
diberikan analgetika
II. Pengobatan
Hormonal
Dewasa ini
merupakan terapi utama:
1. Pil kontrasepsi kombinasi.
Diberikan terus
menerus selama 6-12 bulan.
Pil
kontrasepsi hanya mempunyai dampak sedikit terhadap endometriosis, lebih
merupakan supresi penyakit daripada kuratif. Di samping itu efek samping
estrogen mungkin akan menonjol.
2. Progestin.
Baik
oral maupun suntikan diberikan dengan dosis 30 mg/hari, cukup
efektif, namun efek samping cukup banyak. Berkhasiat mengurangi/menghilangkan
gejala, namun tidak efektif untuk pengobatan infertilitas.
3. Danazol
Efektifitasnya
tidak lebih baik dari hormon-hormon lainnya. Dosis 2x200 mg tablet selama 6
bulan.
4.
GnRH Agonis
-
Dipakai secara intramuskuler, subkutan atau
intranasal.
-
Pemakaian jangka panjang dapat menimbulkan
pseudo-menopause
-
Diberikan setiap 2-4 minggu. Pemakaian GnRH
agonis perlu pemantauan kadar estrogen. Dosis disesuaikan dengan kadar
estrogen, umumnya berkisar 20-40 pg/ml (75-150 pmol/l)
-
GnRH tidak merubah kadar lipid darah
5. Gestrinone
Gestrinone,
yaitu derivat 19 Nortestosteron berupa suntikan. Dipakai 2 kali/minggu, efektif
untuk endometriosis.
III. Pengobaran secara pembedahan.
Metode pembedahan biasa kurang membawa
basil. Dengan laparoskopi morbiditas berkurang tetapi angka kesembuhan sama
saja dengan metode pembedahan biasa.
IV. Pengobatan kombinasi hormon dengan pembedahan
Terapi
hormon dapat diberikan selama 3 bulan pra bedah, dilanjutkan 3 bulan pasca
bedah
|
0 Response to "PANDUAN PRAKTIK KLINIS PENUNJANG MEDIS ENDOMETRIOSIS"
Posting Komentar