PANDUAN PRAKTIK KLINIS OBSTETRI ABORTUS



PANDUAN PRAKTIK KLINIS
OBSTETRI ABORTUS




PANDUAN PRAKTIK KLINIS
SMF : OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT
ABORTUS
1.      Pengertian (Definisi)
Berakhirnya kehamilan pada umur kehamilan < 20 mg (berat janin < 500 gram) atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan.
Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara spontan tanpa penyebab yang jelas (miscarriage)
Abortus buatan adalah abortus yang terjadi akibat intervensi tertentu yang bertujuan untuk mengahiri proses kehamilan (pengguguran, aborsi, abortus provokatus).
2.      Klasifikasi
a.      Abortus Imminens (O.O5):
      Abortus mengancam, ditandai oleh perdarahan bercak dari jalan lahir, dapat disertai nyeri perut bawah yang ringan, buah kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan.
b.   Abortus Insipiens:
      Abortus sedang berlangsung, ditandai oleh perdarahan ringan atau sedang disertai kontraksi rahim dan akan berakhir sebagai abortus komplit atau inkomplit.
c.   Abortus Inkomplit (O.03.4):
      Sebagian buah kehamilan telah keluar melalui kanalis servikalis dan masih terdapat sisa konsepsi dalam rongga rahim.
d.   Abortus komplit (O.03.9):
      Seluruh buah kehamilan telah keluar dari rongga rahim melalui kanalis servikalis secara lengkap.
e.   Abortus tertunda (missed abortion) (O.02.1):
      Tertahannya (retensi) hasil konsepsi yang telah mati dalam rahim selama 8 minggu atau  lebih.
f.   Abortus Habitualis (O.O5):
      Abortus spontan yang berlangsung berurutan sebanyak 3 kali atau lebih.
3.      Kriteria Diagnosis, Pemeriksaan Penunjang dan Penatalaksanaan:
I.    Abortus imminens :
Klinis :
Anamnesis:   - Perdarahan sedikit dari jalan lahir
                     - Nyeri perut tidak ada atau ringan
Pemeriksaan dalam :   - Fluksus sedikit
                                    - Ostium uteri tertutup      
Pemeriksaan penunjang :
USG, hasilnya dapat ditemukan :
a. Buah kehamilan masih utuh, ada tanda kehidupan janin
b. Meragukan (kantong kehamilan masih utuh, pulsasi jantung janin belum jelas)
c. Buah kehamilan tidak baik: janin mati.

Terapi :
a.    Bila kehamilan utuh, ada tanda kehidupan janin :
·      Rawat jalan
·      Tidak diperlukan tirah baring total
·      Anjurkan untuk tidak melakukan aktivitas berlebihan atau hubungan seksual.
·      Bila perdarahan berhenti dilanjutkan jadwal pemeriksaan kehamilan selanjutnya.
·      Bila perdarahan terus berlangsung, nilai ulang kondisi janin (USG) 1 mg kemudian.
b.    Bila hasil USG meragukan, ulangi pemeriksaan USG 1-2 mg kemudian.
c.    Bila hasil USG tidak baik: evakuasi tergantung umur kehamilan (lihat prosedur  terminasi kehamilan)         

II.  Abortus insipiens :
Klinis:
Anamnesis: Perdarahan dari jalan lahir disertai nyeri/kontraksi rahim. Pemeriksaan dalam:
a.    Ostium terbuka
b.    Buah kehamilan masih dalam rahim.
c.    Ketuban utuh, dapat menonjol.
Terapi :
a.    Evakuasi (lihat prosedur terminasi kehamilan)
b.    Uterotonika pasca evakuasi
c.    Antibiotika selama 3 hari

III. Abortus inkomplit :
Klinis:
Anamnesis: Perdarahan dari jalan lahir, biasanya banyak, nyeri/kontraksi rahim ada, bila perdarahan banyak dapat terjadi syok.
Abortus inkomplit sering berhubungan dengan aborsi/abortus yang tidak aman, oleh karena itu periksa tanda-tanda komplikasi yang mungkin terjadi akibat abortus provokatus seperti perforasi, tanda - tanda infeksi atau sepsis.
Pemeriksaan Dalam:   - Ostium uteri terbuka.
                                    - Teraba sisa jaringan buah kehamilan
Terapi:
a.       Bila ada syok, atasi dahulu syok (perbaiki keadaan umum)
b.      Transfusi bila Hb < 8 gr%
c.       Evakuasi (lihat prosedur terminasi kehamilan)
d.      Uterotonika (metilergometrin tablet 3 x 0,125 mg)
e.       Beri antibiotika berspektrum luas selama 3 hari

IV. Abortus komplit
Seluruh buah kehamilan telah keluar.
Klinis:
Anamnesis: Perdarahan dari jalan lahir sedikit, pernah keluar buah kehamilan. Pemeriksaan Dalam : Ostium biasanya tertutup, bila ostium terbuka teraba rongga uterus kosong.
Terapi :
a.       Antibiotika selama 3 hari
b.      Uterotonika

V.  Abortus tertunda
Kematian janin dan belum dikeluarkan dari dalam rahim selama 8 minggu atau lebih.
Klinis:
Anamnesis: Perdarahan dapat ada atau tidak.
Pemeriksaan:
a.       Fundus uteri lebih kecil dari umur kehamilan
b.      Bunyi jantung janin tidak ada
Pemeriksaan penunjang:
a.       USG : terdapat tanda janin mati
b.      Laboratorium: Hb, trombosit, fibrinogen, waktu perdarahan, waktu pembekuan, waktu protombin.
Terapi:
a.       Evakuasi pada umumnya kanalis servikalis dalam keadaan tertutup, sehingga perlu tindakan dilatasi (lihat prosedur terminasi kehamilan); hati-hati karena pada keadaan ini biasanya plasenta bisa melekat sangat erat sehingga prosedur kuretase lebih sulit dan dapat berisiko tidak bersih/perdarahan pasca kuretase.
b.      Uterotonika pasca evakuasi
c.       Antibiotika selama 3 hari



VI. Abortus febrilis/abortus infeksiosa :
Abortus yang disertai infeksi, biasanya ditandai rasa nyeri dan febris.
Klinis:
Anamnesis: Waktu masuk Rumah Sakit mungkin disertai syok septik.
Tanyakan kemungkinan abortus provokatus dan cari tanda-tanda komplikasi yang dapat menyertainya (perforasi, peritonitis).
Pemeriksaan dalam: Ostium uteri umumnya terbuka dan teraba sisa jaringan, baik rahim maupun adneksa terasa nyeri pada perabaan, fluksus berbau.
Terapi :
a.       Perbaiki keadaan umum (pasang infus, atau transfusi darah bila perlu), atasi syok septik bila ada
b.      Posisi Fowler
c.       Antibiotika yang adekuat (berspektrum luas, aerob dan anaerob) dilanjutkan dengan tindakan kuretase
d.      Uterotonika (metil ergometrin 0,2mg IM)
e.       Kuretase untuk mengevakuasi sisa jaringan dilakukan setelah 6 jam pemberian antibiotik dan uterotonika parenteral

Kombinasi antibiotika untuk abortus infeksiosa

Kombinasi antibiotika
Dosis oral
Catatan
Ampisilin
dan
Metronidazol
3 x 1 g oral
dan
3 x 500 mg
Berspektrum luas
dan mencakup untuk
gonorrhoea dan bakteri
anaerob
Tetrasiklin
dan
Klindamisin
4 x 500 mg
dan
2 x 300 mg
Baik untuk klamidia, gonor­rhoea dan bakteroides
fragilis
Trimethoprim
dan
Sulfamethoksazol
160 mg
dan
800 mg
Spektrum cukup luas dan harganya relatif murah









Antibiotika parenteral untuk abortus septik
Antibiotika
Cara pemberian
Dosis
Sulbenisilin
Gentamisin
Metronidazol
IV
3 x 1 g
2 x 80 mg
2 x 1 g
Seftriaksone
IV
1 x 1 g
Amoksisiklin + Asam Klavulanik
Klindamisin
IV
3 x 500 mg
3 x 600 mg



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PANDUAN PRAKTIK KLINIS OBSTETRI ABORTUS"

Posting Komentar