Perawatan Post Anastesi
Perawatan
Post Anastesi
|
Defenisi : Memonitor dan memanajeman dari pasien yang baru menjalani atau
anastesi umum.
|
Kegiatan :
Kelola pernafasan pasien.
Monitor Oksigen.
Ventilasi.
Monitor kualitas nam jumlah
ventilasi.
Dukung pasien batuk dan
bernafas alam.
Perhatikan laporan dari
ruangan operasi keperawatan dan anastesi.
Monitor dan perikasa
tanda-tanda vital setiap 15 menit atau lebih.
Monitor pengeluaran urine.
Perhatikan keadaaan fisik
dan berikan anti muntah bila diperlukan.
Berikan Narkotik antagonis yang sesuai
protokol yang ditetapkan.
Kontak fisik bila perlu.
Monitor tingkatan anastesi
spinal/epidural.
Periksa hasil dari fungsi
sensasi dan motorik.
Monitor status neurologik.
Monitor tingkat kesadaran.
Berikan selimut yang
hangat.
Interprestasi tes
diagnostik.
Cet catatan rumah sakit
pasien dan tentukan dasar vital sign.
Perbandingkan status
sekarang dengan yang sebelumnya untuk mendeteksi perbaikan dan buruk dari
pasien.
Berika stimulasi verbal dan
sentuhan.
Perhatikan pengobatan
IV untuk mengontrol menggigil sesuai
kontrol yang ditetapkan.
Hangatakan ekstremitas
dengan kaos kaki untuk mengontrol kedinginana.
Cek tempat pembedahan.
Restrein pasien.
Atur tempat tidur.
Berika privesi.
Dorong keluarga untuk
memberikan suport emosi.
Tentukan kapan kriterian
pemberhentian perawatan.
Berhentikan perawatan
pasien pada level tertentu.
|
LATAR BELAKANG
BACAAN :
American society of Post-Anesthesia Nurses.
(1992). Standars of post-anesthesia
nursing practice.
Drain,C., & Christoph, S. (1987). The recovery
room: A critical care approach to post anesthesia nursing (2nd
ed). Philadephia: WB. Saunders.
Holtzclaw, B.(1986). Postoperative shivering after
cardiac surgery; A review. Heart & Lung. 15, 292-302.
Holtzclaw, B. (1990). Effects of extremity wraps to
control drug-induced shivering : A pilot study. Nursing Research, 39(5),
280-283.
Vender, J., & Spiess, B. 91992). Post-anesthesia
care.
|
0 Response to "Perawatan Post Anastesi"
Posting Komentar