SPO PENYIMPANAN CAIRAN KONTRAS
SPO
PENYIMPANAN CAIRAN KONTRAS
|
|||
Prosedur
Tetap
|
No.Pokok
|
No.
Revisi
|
Halaman
1 dari 1
|
Tgl
Terbit.
|
Tangerang,
Direktur
|
||
Pengertian
|
Penyuntikan cairan kontras I.V. merupakan suatu
proses memasukkan cairan kontras ke dalam pembuluh darah vena pasien yang
diperlukan dalam salah satu tindakan radiologi.
|
||
Tujuan
|
Sebagai standar dalam
pelaksanaan penyuntikan cairan kontras I.V.
|
||
Kebijakan
|
Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas
wajib mematuhi ketentuan dalam K3 ,
sesuai (SK Direktur RS Tentang Kebijakan Pelayanan Radiologi)
|
||
Prosedur
|
1.
Sebelum dilakukan penyuntikan lihat
dahulu hasil tes darah yang menunjukkan bahwa fungsi ginjal, tekanan darah
dari pasien dalam batas normal
2.
Pasien atau keluarga pasien harus mengisi
Informed Consent dengan lengkap.
3.
Sebelum penyuntikan dilakukan harus
ditanyakan apakah pasien alergi terhadap obat-obatan :
Alergi terhadap cairan kontras yang
mengandung yodium maka penyuntikan tidak boleh dilakukan.
Alergi terhadap obat-obat biasa maka
penyuntikan masih dapat dilakukan.
4.
Cairan kontras dipersiapkan terlebih
dahulu :
·
Ditentukan jenis kontras yang akan
disuntikan dan jumlah yang akan diberikan.
·
Bila telah terpasang infus (abbocath),
penyuntikan dapat langsung dilakukan pada lubang yang tersedia.
Untuk penyuntikan radiologi
konvensional dengan kontras, penyuntikan dilakukan secara manual
sebagai berikut :
a.
Ambil botol kontras sesuai dengan
jumlah yang akan dipergunakan.
b.
Buka tutup segel
c.
Oleskan kapas beralkohol pada tutup
karet yang akan ditusuk.
d. Ambil
spuit 25/50cc, buka penutupnya dan tusukan jarum pada tutup karet botol. Dilakukan penyedotan kontras dengan menarik
tungkai spuit sejumlah yang diperlukan.
e. Tutup
kembali jarum dan bekas tusukan pada botol dioleskan kapas beralkohol (bila
kontras masih bersisa). Bila tidak
bersisa, botol dapat dibuang pada tempat yang disediakan.
f.
Dilakukan pembebatan pada bagian
proksimal lengan atau tangan yang akan ditusuk (daerah lipatan siku atau
punggung tangan).
g.
Bila telah muncul vena-vena yang menonjol,
maka dipilih vena yang terlurus dan terbesar.
h.
Oleskan kapas beralkohol.
i.
Diambil wing needle ukuran 18
(dewasa), 20 – 24 (anak-anak) dan dikeluarkan dari plastik
pembungkusnya. Plastik penutup jarum
dikeluarkan dan jarum diarahkan ke vena yang dipilih. Bagian tajam jarum berada pada permukaan
kulit dan sudut jarum searah dengan pembuluh vena dan tusuk kulit sekitar 10
– 20 derajat. Arahkan jarum searah
dengan pembuluh vena dan tusuk kulit secara perlahan-lahan. Bila tampak darah pada selang wing needle,
jarum dimasukkan lebih dalam supaya terfiksasi dengan baik.
j.
Hubungkan spuit (tanpa jarum) yang
berisi kontras ke ujung wing needle.
Sedot darah sampai masuk ke spuit dan tidak ada gelembung udara lagi
yang dapat masuk ke pembuluh darah.
k.
Suntikan perlahan-lahan kontras 0,5cc
untuk test alergi. Tunggu 2 – 3
menit. Bila tidak ada reaksi yang
timbul, maka penyuntikan kontras dilanjutkan sampai selesai.
l.
Kecepatan penyuntikan tergantung
keadaan pasien dan kebutuhan jenis pemeriksaan (makin cepat penyuntikan,
hasil akan semakin baik untuk memvisualisasikan kelainan organ yang akan
diperiksa). Monitor efek samping yang
timbul (dengan menanyakan kepada pasien bila ada rasa eneg yang timbul,
ataupun gejala-gejala alergi lainnya).
Bila penyuntikan selesai, sambungan spuit, wing needle dibuka dan
penutup wing needle ditutup. Spuit
dibuang pada tempat yang telah disediakan.
Biarkan
wing needle tetap di tempatnya sampai pemeriksaan selesai. Bila dirasa mengganggu posisi pasien, dapat
langsung dibuka bila yakin tidak ada reaksi alergi yang muncul.
|
||
Unit
terkait
|
Semua
unit terkait
|
0 Response to "SPO PENYIMPANAN CAIRAN KONTRAS"
Posting Komentar