PEDOMAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN RUMAH SAKIT

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT 
NOMOR : 
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN RUMAH SAKIT 
DIREKTUR RUMAH SAKIT 




MENIMBANG :
a. bahwa Rumah Sakit adalah suatu unit organisasi pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna;
b. bahwa untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara paripurna, perlu didukung oleh sumber daya dan fasilitas penujang rumah sakit, diantaranya adalah perpustakaan;
c. bahwa perpustakaan merupakan sumber informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dalam memanfaatkan informasi yang sebanyak-banyaknya
d. bahwa berdasarkan pertimbangan pada butir a, b dan c, maka perlu ketetapan Direktur tentang Pedoman Pelayanan Perpustakaan di Rumah Sakit



MENGINGAT :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang Pelayanan Publik;
3. Surat Keputusan Mendiknas Tahun 2002 tentang Perpustakaan


M E M U T U S K A N :
MENETAPKAN :
KESATU : Pedoman Pelayanan Perpustakaan Rumah Sakit sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan evaluasi setiap tahunnya.
KETIGA : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perbaikan maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya


Ditetapkan di :
Tanggal :
RUMAH SAKIT



Direktur Utama



LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
NOMOR :
TANGGAL :


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit adalah suatu unit organisasi pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna kepada segenap lapisan masyarakat meliputi pelayanan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif yang terpadu dengan pelayanan promotif dan preventif dalam keseimbangan fisik, mental, emosional maupun spiritual.

Untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara paripurna, perlu didukung oleh sumber daya dan fasilitas penujang rumah sakit yang cukup agar kegiatan pelayanan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Karenanya rumah sakit perlu memiliki sumber daya insan yang mampu memberikan pelayanan secara responship terhadap kebutuhan masyarakat, yaitu tersediannya pelayanan perpustakaan rumah sakit.

Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut tata susunannya tertentu yang digunakan oleh pembaca. Perpustakaan juga merupakan sumber informasi yang setiap saat dapat dimanfaatkan oleh pengguna dalam memanfaatkan informasi yang sebanyakbanyaknya.

Dalam koridor ini keberadaan perpustakaan sangat urgent demi meningkatkan sumber insan yang islami, berpengetahuan dan tidak gagap teknologi. Melihat kondisi yang demikian akan terpikir dalam benak setiap orang bahwa keberadaan perpustakaan harus dilestarikan sebagai penopang sekaligus gudang keilmuan. Begitu pula dengan keberadaan perpustakaan yang berada di Rumah Sakit akan menjadi icon terbesar dan mempunyai karakteristik tersendiri demi memajukan dan menumbuh kembangkan keilmuan karyawan pada khususnya dan para pengunjung serta keluarga pasien pada umumnya. Untuk menciptakan sebuah perpustakaan yang memadai dalam artian kelengkapan koleksi buku, akses penelitian, pusat informasi, kegiatan pembelajaran dan juga mengedepankan khazanah budaya bangsa atau agama, maka dibutuhkan sebuah pengelolaan yang sistematis dan optimal. Pengelolaan yang dimaksud adalah mengandung tiga prisnsip dasar nyakni pengadaan, pengolahan dan pelayanan.

Pengadaan merupakan kegiatan meenambah dan memperbanyak koleksi buku yang dibutuhkan suatu lembaga dengan memberikan fasilitas yang terbaik bagi karyawan maupun pengunjung yang disesuaikan dengan kebutuhannya. Setelah pengadaan selesai maka kegiatan pengolahan akan dimulai dengan stempelisasi, pengklasifikasian dan pengkatalogan yang pada fase terakhir bagaimana perpustakaan tersebut mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pengunjung.

Dengan demikian sangatlah penting kiranya proses pengelolaan perpustakaan RS perlu diperhatikan sebagai salah satu cara menghidupkan kajian keilmuan dan sarana informasi demi mencetak insan yang berkualitas serta untuk menambah pengetahuan/memperkaya ilmu pengetahuan bagi semua anggota perpustakaan.

Perpustakaan memiliki peran dalam mendukung pelayanan holistik di rs, sehingga perlu dibuatkan pedoman pelayanan dalam pelaksanaan tugas.


B. Tujuan Pedoman
Adapun yang menjadi tujuan dari adanya pedoman pelayanan perpustakaan adalah sebagai berikut :
1. Agar dalam memberikan pelayanan perpustakaan lebih terprosedur.
2. Menjadi pedoman pengelola perpustakaan dalam melakukan pelayanan.



E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang No 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
2. SK Mendiknas Tahun 2002 tentang Perpustakaan


BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Proses Pelayanan Perpustakaan
1. Pengadaan
Pengadaan meliputi:
a. Kegiatan penambahan koleksi untuk perpustakaan, bisa berupa buku, majalah, kepingan hitam ataupun VCD dan yang lain
b. Pembelian dapat dilakukan dengan cara memesan ataupun berkunjung ke toko buku. Dalam pembelian dengan cara memesan akan dilengkapi denga catalog, nama buku, pengarang dan harga sehingga pembeli tidak direpotkan dengan pemeriksaan buku satu persatu
c. Hadiah atau pemberian biasanya didapat dari suatu instansi atau perorangan


2. Pengolahan
Pada kegiatan pengolahan dari tiga tahap, yaitu:
a. Tahap pemberian stempel (stempelisasi)
Pada tahap ini setidaknya ada empat stempel nyang dapat digunakan:
1) Stempel identitas (berbentuk bulat) dan dibubuhkan di halaman pertama buku
2) Stempel Panjang (Berbentuk Panjang) dan dibubuhkan pada tiga tepian buku sebagai ciri buku perpustakaan milik instansi atau lembaga
3) Stempel kecil (Berbentuk persegi), merupakan stempel rahasia yang keberadaannya hanya diketahui oleh pustakawan saja yang pembubuhannya diletakkan pada kelipatan 8, 15 atau 25.
4) Stempel Inventaris (berbentuk kotak) yang pembubuhannya pada halaman kedua

b. Tahap Inventarisasi
Pada tahap ini semua buku yang masuk akan didata dan dimasukkan dalam buku inventaris. Adapun buku inventaris terdiri atas buku inventarisasi pembelian dan buku inventarisasi hadiah atau pemberian dari kolega maupun dari instansi lain.
c. Tahap katalogisasi
Pada tahap ini, semmua buku harus disusun katalognya, untuk pengkatalogan dibutuhkan setidaknya empat buku, yakni buku catalog pengarang, buku katalog judul, buku katalog subyek dan buku katalog shelflist
d. Tahap klasifikasi
Dalam tahapan terakhir ini semua buku harus diklasifikasikan sesuai dengan kaidah yang berlaku, baik taraf nasional maupun internasional dengan menggunakan model klasifikasi DDC (Dewey Decimal Clasification) untuk mempermudah labelisasi yang dibubuhkan pada punggung buku serta penulisan di kantong buku.



3. Pelayanan
Kegiatan pelayanan merupakan kegiatan terakhir dari serangkaian pengelolaan perpustakaan yang lebih menitikberatkan padaa pelayanan pengunjung, peminjaman buku dan pengembalian buku. Dalam hal ini setidaknya ada empat buku yang dapat membantu pelaksanaannya, yaitu Buku pengunjung, buku peminjam, buku anggota dan kartu anggota. Selain itu dalam pelayanan juga harus dicantumkan tata tertib, visi dan misi serta struktur organisasi perpustakaan.


B. Pengelolaan Limbah
Pengelolaan limbah pada bagian perpustakaan diserahkan sepenuhnya kepada bagian Sanitasi.

C. Laporan Hasil dan Arsip
1. Pendokumentasian Perpustakaan
a. Petugas yang sudah melaksanakan pelayanan peminjaman dan pengembalian mencatat hasil buku peminjaman dan pengembalian serta merekap setiap hari, minggu dan bulan.
b. Petugas pelaksana melaporkan hasil rekapitulasi mingguan setiap bulan kepada Kepala perpustakaan.
c. Kepala merekap hasil laporan dari staf pelaksana bulanan dan triwulan.
d. Kepala Bagian melaporkan hasil rekapitulasi kepada Manajer BPI Direktur

2. Arsip
a. Setelah hasil rekapitulasi dilaporkan kepada Direktur disetujui, kepala melakukan pengarsipan.
b. Kepala bersama dengan staf pelaksana menindaklanjuti laporan bulan kemarin untuk perbaikan pada bulan berikutnya.


BAB V
LOGISTIK
A. Permintaan Barang (Stock) ke Logistik
Logistik merupakan segala sesuatu baik sarana, prasarana dan semua barang yang diperlukan untuk perpustakaan dalam rangka pelaksanaan pelayanan.

Adapun prosedur yang perlu diperhatikan dalam proses permintaan barang (stock) ke logistik yaitu :
1. Petugas menulis permintaan barang (stock) melalui blangko permintaan barfang yang sudah disediakan oleh bagian Logistik.
2. Blangko permintaan barang dibubuhkan ditanda tangani oleh Kapala perpustakaan
3. Petugas menyerahkan blangko permintaan barang kepada bagian Logistik paling lambat tanggal 28 setiap bulan.
4. Petugas Logistik menerima blangko permintaan dari bagian perpustakaan.
5. Pada hari berikutnya Petugas perpustakaan mengambil barang yang telah diminta ke bagian Logistik.
6. Petugas perpustakaan melakukan pengecekan antara Blangko permintaan dengan barang yang diserahkan.
7. Apabila barang yang diserahkan sesuai dengan permintaan, Petugas perpustakaan menandatangani penerimaan pada Blangko permintaan.
8. Barang yang sesuai dibawa ke petugas perpustakaan dan dilakukan pengecekan ulang oleh Petugas perpustakaan yang lain.
9. Barang yang telah diterima dicatat oleh Petugas perpustakaan ke dalam kartu inventaris barang logistik.
10. Petugas perpustakaan menempatkan Barang pada tempat yang sudah disediakan.


B. Permintaan Barang (Non Stock) ke Logistik
Adapun prosedur yang perlu diperhatikan dalam proses permintaan barang (Non Stock) ke Logistik yaitu :
1. Petugas perpustakaan membuat Permintaan Pembelian (PP) melalui blangko permintaan yang sudah disediakan oleh bagian Logistik.
2. Blangko Permintaan Pembelian barang di cetak dan dibubuhkan tanda tangan oleh Kapala perpustakaan
3. Petugas perpustakaan mencatat ke dalam Buku ekspedisi Permintaan Pembelian barang.
4. Petugas perpustakaan menyerahkan blangko permintaan pembelian barang kepada Logistik.
5. Petugas logistik menerima Blangko Permintaan Pembelian lalu menandatangani buku ekspedisi Permintaan Pembelian.
6. Barang akan diproses oleh Petugas Logistik.
7. Petugas Logistik menghubungi Petugas perpustakaan apabila barang telah ada dan dapat diambil.
8. Petugas perpustakaan mengambil barang lalu mengecek kesesuaian barang berupa :
a. Kondisi Barang
b. Jumlah Barang yang diminta dengan barang yang ada
9. Barang yang telah sesuai dibawa dan dicatat tanggal penerimaan barang pada buku ekspedisi Permintaan Pembelian perpustakaan.
10. Barang yang telah dibawa oleh Petugas dilakukan pengecekan ulang, adapun yang dicek yaitu:
a. Kondisi Barang
b. Jumlah Barang
c. Tanggal Expired Barang
11. Selanjunya Petugas perpustakaan mencatat tanggal diterima barang dan tanggal pertama kali digunakan barang.
12. Setelah dicatat tanggal terima barang dan pertama kali digunakan barang, selanjutnya barang ditempatkan ke dalam tempat yang tersedia.


BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian
Merupakan suatu system yang membuat asuhan pasien di Rumah Sakit menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
elaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya di ambil.

B. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan pelaksanaan keselamatan pasien (Patient Safety) :
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit.
2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunnya angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di Rumah Sakit.
4. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
5. Pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD).


C. Tata Laksana Keselamatan Pasien
1. Menggunakan Alat Pelindung Diri Pada Saat Menangani anggota
a. Masker Surgical
b. Sarung Tangan




BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. Keselamatan Umum
1. Aturan Umum Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan aturan yang penting untuk mencegah penyebaran infeksi, langkah – langkahnya sebagai berikut :
a. Tuangkan Cairan anti septik / sabun ke telapak tangan secukupnya.
b. Gosokkan kedua telapak tangan.
c. Gosok punggung tangan dan sela – sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya.
d. Gosok kedua telapak tangan dan sela – sela jari.
e. Jari – jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
f. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya.
g. Gosokkan dengan memutar ujung jari – jari tanagn kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya.
h. Bilas kedua tangan dengan air mengalir.
i. Keringkan kedua tangan dengan tissue.


2. Dengan memperhatikan 5 momen mencuci tanang sebagai berikut :
a. Sebelum Menyentuh Pasien.
b. Sesudah Menyentuh Pasien.
c. Sebelum Melakukan Tindakan Anti Septik.
d. Apabila Terkontaminasi ( Cairan, Tertusuk Jarum, ddl ).
e. Setelah dari Lingkungan Pasien.


3. Keselamatan pengelola perpustakaan
Alat Pelindung Diri (APD)
a. Masker Surgical
b. Sarung Tangan


Semua alat APD harus ditanggalkan sebelum meniggalkan area bekerja dan tidak
dibawa pulang.


B. Prosedur Penanganan Kecelakaan perpustakaan
Terpajan Cairan Tubuh (Kulit, Mata, Hidung dan Mulut)
1. Cuci dengan air mengalir selama 10 – 15 menit.
2. Untuk mata cuci dengan air mengalir dari pangkal ujung mata dekat hidung dengan memiringkan kepala.
3. Untuk kulit cuci dengan air mengalir dan air sabun / desinfektan (Jika perlu, bilas menggunakan alkohol 70 %) dan keringkan dengan handuk bersih.
4. Penanganan selanjutnya sesuai alur prosedur.



BAB VIII
PENUTUP

Telah disusun Buku Pedoman Pelayanan perpustakaan RS, yang dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan Perpustakaan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan.

Buku Pedoman Pelayanan Perpustakaan ini disusun dengan harapan dapat menjadi acuan dan pedoman bagi kita, khususnya yang bertugas di Perpustakaan. Pedoman kerja Perpustakaan ini akan ditinjau ulang secara periodic, oleh sebab itu masukan yang bersifat membangun sangat diharapkan.

Akhirnya saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Buku Pedoman Pelayanan Perpustakaan, semoga Allah SWT selalu menyertai pekerjaan kita.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PEDOMAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN RUMAH SAKIT"

Posting Komentar