WHITEPAPER CLINICAL PRIVILEGES DOKTER SPESIALIS ANAK RUMAH SAKIT BAB 2
WHITEPAPER CLINICAL PRIVILEGES
DOKTER SPESIALIS ANAK
RUMAH SAKIT
sambungan dari BAB I
BAB II
STANDAR PELAYANAN
1.1.
Standar Kompetensi
1. Alergi Imunologi
a.
Anafilaksis
|
b. Urtikaria
|
c. Edema angioneurotik
|
d. Dermatitis
|
e. Rinitis alergika
|
f.
Sinusitis paranasalis
|
g.
Asma bronkial dan batuk kronik
|
h. Konjungtivitis vernalis
|
i.
Alergi obat
|
j.
Alergi makanan
|
k. Sindrom Steven-Johnson
|
l.
Nekrolisis epidermal
toksik
|
m. Penyakit defisiensi imun
|
n. Penyakit auto imun
|
o. Artritis rheumatoid juvenilis
|
p. Lupus eritematosis sistemik
|
q. Purpura Henoch- Schonlein
|
r.
Acquired Immune Deficiency Syndrome
|
s. Sengatan serangga
|
2. Aspek Pediatri dalam Ilmu Bedah
a.
Bedah efektif pada bayi dan anak dengan kelainan bawaa
yang dapat diperbaiki
|
b. Bedah akut pada bayi dan anak dengan trauma, aspirasi benda asing,
tertelan benda asing, akut abdomen, atau infeksi akut
|
c. Penyakit menahun yang perlu pembedahan
|
3. Dermatologi
a.
Kelainan congenital
dan perkembangan
|
b.
Kelainan kulit dengan manifestasi klinik
|
c. Infeksi kulit
|
d. Dermatitis
|
4. Endokrinologi
a.
Pertumbuhan dan
gangguan pertumbuhan
-
Perawakan pendek
-
Perawakan tinggi
|
b.
Obesitas
-
Obesitas hormonal
-
Perbedaan obesitas hormonal dan obesitas nutrisional
|
c.
Gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit
-
Diabetes insipidus
-
SIADH
|
d.
Gangguan kelenjar
tiroid
-
Hipotiroid
-
Hipertiroid
-
Struma
-
Tumor
|
e.
Diabetes mellitus
-
Diabetes mellitus
tipe 1
-
Diabetes mellitus
tipe 2
-
Diabetik ketoasidosis
-
Bayi dari ibu DM
-
Neonatal diabetes
|
f.
Hipoglikemia
-
Hipoglikemia pada
bayi
-
Hipoglikemia pada
anak
|
g. Hyperplasia adrenal congenital
|
h. Sindroma Cushing dan Penyakit Cushing
|
i.
Testis dan
gangguannya
|
j.
Ambigus genitalia
-
Disgenesis gonad
-
Mikropenis
-
Pseudohermaprodit
|
k.
Kelenjar paratiroid
dan gangguannya
-
Hipoparatiroid
|
5. Gastro Hepatologi
Gastroenterologi :
|
a. Disfagia
|
b. Anoreksia
|
c.
Muntah
-
Refluks
gastroesofagus
-
Muntah menetap
-
Muntah bedah
|
d.
Diare
-
Diare akut
-
Sindrom diare kronik
-
Malabsorbsi dan
intoleransi kronik
-
Terapi nutrisi
enteral
-
Alergi makanan
-
Perawatan pasca bedah
intestinal
|
e.
Perdarahan saluran
cerna
-
Perdarahan saluran
cerna sederhana
-
Perdarahan saluran cerna yang sulit
|
f.
Kembung
-
Kembung non-bedah
-
Kembung bedah
-
Enterokolitis
nekrotikans
|
g.
Konstipasi
-
Konstipasi akibat
pengaruh makanan
-
Konstipasi akibat
kelainan bawaan
-
Konstipasi akibat
infeksi
-
Konstipasi akibat
obat
|
h.
Sakit perut
-
Sakit perut akut
-
Sakit perut berulang
-
Sakit perut bedah
|
i.
Gangguan tumbuh
kembang akibat penyakit saluran cerna
-
Masukan kalori yang
tidak adekuat
-
Malabsorbsi dan kehilangan kalori terlalu banyak
-
Diare kronik
-
Gangguan fugsi limfatiksaluran
cerna
|
j.
Keracunan makanan
oleh :
-
Bahan kimia
-
Bakteri beracun dalam
bahan makanan
-
Bahan makan yang
tercemar jamur beracun
-
Bahan makanan yang
beracun
-
Bahan makanan yang mengandung atau tercemar logam berat
|
Hepatologi :
|
a.
Kolestasis
-
Kolestasis intrahepatik pada bayi dan anak
-
Infeksi
-
Sepsis
-
Virus hepatotropik
A-C
-
Virus
non-hepatotropik : TORCH
-
Metabolik
-
Sindrom Alagille
-
Defisiensi alfa 1
antitripsin
-
Galaktosemia
-
Tirosinemia
-
Kolestasis ekstrahepatik pada bayi dan anak
-
Atresia bilier
-
“Inspissated bile syndrome”
-
Kista duktus
koledokus
-
Kolelitiasis
-
Kolesistitis
|
b.
Hepatitis akut
-
Hepatitis virus
hepatotropik A-C
-
Hepatitis virus non
A-C
-
Hepatitis non virus ( karena obat, bakteri, parasit)
|
c.
Hepatitis kronik
-
Hepatitis virus
hepatotropik (B-C)
-
Hepatitis karena
kelainan metabolic
-
“Glycogen storage disease”
-
Sindrom Alagille
-
Defisiensi alfa 1 –
antitripsin
-
Galaktosemia
-
Penyakit Wilson
-
Hepatitis autoimun
|
d.
Tumor hati
-
Hepatoblastoma
-
Karsinoma
hepatoseluler
|
e.
Kelainan hati akibt
obat
-
Parasetamol
-
Sitostatika
-
Tuberkulostatik
-
Antikonvulsan
|
f.
Penyakit hati metabolic
-
Gangguan metabolisma
karbohidrat
-
Gangguan metabolisme
protein
-
Gangguan metabolisme
lemak
-
Gangguan metabolik
lain
-
Defisiensi alfa 1
antitripsin
-
Penyakit Wilson
|
g.
Sirosis hepatis dan
hipertensi porta
-
Sirosis ahti
-
Hipertensi porta
karena sirosis
-
Hipertensi porta
karena kelainan ekstrahepatik
-
Asites refrakter karena sirosis hati
|
h. Gagal hati fulminant
|
i.
Penyakit sistemik
yang berpengaruh pada hati
-
Gagal jantung kanan
-
Septikemia
-
Leukemia
-
Tumor yang bermetastasis
ke hati
-
Tuberkulosis milier
-
Malnutrisi berat
|
j.
Transplantasi hati
|
6. Gigi dan mulut
a.
Odontologi
-
Pertumbuhan gigi
normal
-
Kelainan gigi karena gangguan pertumbuhan gigi
-
Kelainan gigi pada
penyakit sistemik
-
Karies dentis
-
Penyakit periodontal
|
b.
Stomatologi
-
Penyakit jaringan lunak mulut yang sering ditemukan
-
Penyakit kelenjar
saliva
-
Penyakit pada rahang
-
Kelainan pertumbuhan
rahang
-
Trauma mulut
|
7. Gizi dan metabolik
a.
Latar belakang teori gizi klinik
|
b. Penilaian status gizi
|
c. Air susu ibu
|
d. Pengganti air susu ibu
|
e. Pensapihan
|
f.
Kesulitan makan pada
anak
|
g. Gizi salah
|
h. Dukungan gizi
|
i.
Gizi komunitas
|
8. Hematologi
a.
Anemia
-
Anemia defisiensi
besi
-
Anemia defisiensi asam folat dan vitamin B12
-
Anemia hemolitik
autoimun
-
Anemia pasca
perdarahan
-
Anemia aplastic
|
b. Penyakit hemolitik pada bayi baru lahir
|
c. Defisiensi G6PD
|
d. Thalassemia
|
e. Hemoglobinopati lain
|
f.
Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
|
g.
Amegakaryocytic Thrombocytopenic Purpura
|
h. Trombopatia
|
i.
Hemofilia
|
j.
Penyakit Von
Willebrand
|
k. Defisiensi Vitamin K
|
l.
Kelainan pembuluh
darah
|
m. Leukemia
|
n. Tumor ganas padat
|
9. Kardiologi
a.
Penyakit jantung
bawaan :
-
Defek septum atrium
-
Defek septum
ventrikel
-
Duktus arteriosus
persisten
-
Stenosis pulmonal
-
Hipoplasia jantung
kiri
-
Stenosis aorta
-
Koarktasio aorta
-
Tetralogi Fallot
-
Atresia tricuspid
-
Transposisi arteria
besar
-
Anomali drenase vena
pulmonalis
-
Double outlet right ventricle
-
Dekstrokardia
|
b.
Demam reumatik dan penyakit jantung reumatik
|
c.
Penyakit jantung
didapat non-reumatik
-
Infeksi :
-
Endokarditis
-
Miokarditis
-
Perikarditis dan
efusi perikardium
-
Penyakit Kawasaki
-
Penyakit Takayasu
-
Non- infeksi :
Kelainan kardiovaskuler pada :
-
Glomerulonefritis
-
Hipertensi
-
Gangguan elektrolit
dan asam basa
-
Kelainan hematologik
-
Penyakit metabolik
dan endokrin
-
Kelainan gizi
-
Penyakit paru
|
d.
Masalah khusus
-
Gagal jantung
-
Disritmia
-
Tromboemboli
-
Hipertensi pulmonal
-
Kardiomiopati
-
Henti jantung
|
10. Nefrologi
a.
Kelainan kongenital ginjal dan saluran kemih
-
Nefropati congenital
-
Agenesis ginjal
-
Ginjal polikistik
-
Ginjal multikistik
-
Hipoplasia ginjal
-
Uropati congenital
-
Obstruksi hubungan
uroteropelvik
-
Obstruksi hubungan
ureterovesiko
-
Duplikasi ureter
-
Refluks vesikoureter
-
Katup uretra
posterior
-
Ureterocele
-
Sindrom prune belly
|
b.
Glomerulopati
-
Sindrom nefrotik
-
Sindrom nefrotik
congenital
-
Sindrom nefrotik responsive
steroid
-
Sindrom nefrotik non
responsif steroid
-
Glomerulonefritis
-
Glomerulonefritis
akut
-
Glomerulonefritis
akut pasca streptokokus (GNA PS)
-
Glomerulonefritis
akut lain ( GNA non PS )
-
Glomerulonefritis
kronik
-
Glomerulonefritis
progresif cepat
-
Kelainan ginjal pada
penyakit sistemik
-
Nefritis lupus
-
Sindrom hemolitik
uremik
-
Henoch Schonlein
purpura
-
Nefropati diabetikum
-
Nefropati IgA
-
Sindrom Alport
|
c.
Tubulopati
-
Asidosis tubular
renal
-
Sindrom Fanconi
-
Rikets
hiopofosfatemia ( Vitamin D resistant rickets )
|
d.
Hipertensi
-
Hipertensi primer
-
Hipertensi sekunder
-
Hipertensi
renoparenkim
-
Hipertensi
renovaskular
-
Hipertensi non-renal
-
Hipertensi krisis
-
Hipertensi non-krisis
|
e.
Infeksi saluran kemih
-
Bakteriuria
asimtomatik
-
Infeksi saluran kemih
simpleks
-
Infeksi saluran kemih
kompleks
-
Pielonefritis akut
Refluks vesikoureter dan nefropati refluks
-
Uropati obstruktif
|
f.
Batu saluran kemih
-
Batu vesika
-
Batu ginjal
|
g. Intoksikasi jengkol
|
h.
Nefritis
interstisialis
-
Nefritis
interstisialis akut
-
Nefritis
interstisialis kronik
|
i.
Gagal ginjal
-
Gagal ginjal akut
-
Gagal ginjal kronik
|
j.
Tumor ginjal
-
Tumor Wilms
|
k.
Gangguan pola
berkemih
-
Enuresis
-
Inkontinensia urin
-
Kandung kemih neurogenic
|
11. Neurologi
a.
Peninggian tekanan
intracranial
|
b.
Gangguan perkembangan
umum
|
c.
Kelemahan
|
d.
Kejang
|
e.
Malformasi congenital
|
f.
Infeksi prenatal
|
g.
Penyakit metabolic
dan degenerative
|
h.
Penyakit neurokutan
|
i.
Penyakit
neuromuskuler
|
j.
Tumor susunan saraf
|
k.
Trauma lahir pada
neonates
|
l.
Infeksi susunan saraf dan komplikasinya
|
m.
Trauma kepala tulang
belakang
|
n.
Penyakit cerebrovaskuler
|
o.
Ensefalopati
|
p.
Gangguan perkembangan
Khusus
|
q.
Attention Deficit
Disorder dan gangguan otonom
|
12. Oftalmologi
a. Infeksi mata (konjungtivitis)
|
b. Pengenalan dini kelainan mata
-
Strabismus
-
Ambliopia (aka Lazy
eyes)
-
Blocked tear ducts
-
Ptosis
-
Retinopathy of
prematurity
-
Visual inattention
-
Pediatric cataracts
-
Pediatric glaucoma
-
Abnormal vision
development
-
Eye problem due to
genetic disorders
-
Congenital
malformation of vision or tear drainage duct system
-
Orbital tumor
-
Refractive errors
(myopia)
-
Accomodative
insufficiency
-
Convergenceinsufficiency
and asthenopia
-
Evaluation of visual
issues in education
|
13. Pediatri Gawat Darurat
a. Pertolongan pertama pada kecelakaan
|
b.
Resusitasi dasar dan
lanjutan
|
c.
Pengangkutan
penderita gawat
|
d.
Kedaruratan anak
|
e.
Ilmu kesehatan anak
intensif
|
f.
Rujukan, sistem komunikasi dan organisasi
|
14. Radiologi dan pencitraan
a. Radiologi dan pencitraan neonates
-
Rontgen toraks
-
Penyakit hyaline
membran
-
Sindrom aspirasi
mekonium
-
Pneumothoraks
-
Pnumomediastinum
-
Hernia diafragmatika
-
Hipoplasia/agenesis
paru
-
Emfisema lobaris
congenital
-
Displasia
bronkopulmoner
-
USG toraks
-
Paralisis diafragma
-
Rontgen abdomen
-
Enterokolitis
nekrotikans
-
Morbus hirschsprung
-
Atresia Esophagus
-
Atresia Ani
-
Atresia duodeni
-
Atresia jejunum
-
Atresia ileum
-
Peritonitis mekonium
-
Stenosis pylorus
hipertrofi
-
USG dan CT scan
abdomen
-
Ginjal dan saluran
kemih
-
Hati dan sistem
bilier
-
Massa intraabdomen
-
Stenosis pilorik
hipertrofi
-
Rontgen Kepala
-
Kraniostenosis
-
Displasia
-
Tumor
-
Infeksi
-
USG dan CT scan
kepala
-
Kelainan congenital
-
Hidrosefalus
-
Mikrosefali
-
Perdarahan otak
-
Rontgen tulang
-
Displasia
-
Fraktur
-
Kelainan congenital: CTEV, dan lain-lain
-
Babygram ( foto
seluruh tubuh dalam 1 film )
-
|
b.
Radiologi dan pencitraan bayi dan anak
-
Rontgen toraks
-
Tuberkulosis paru
-
Kelainan congenital
-
Edema paru
-
Efusi pleura
-
Asma bronchial
-
Pneumotoraks
-
Pneumomediastinum
-
Hernia diafragmatika
-
Paralisis diafragma
-
Aspirasi pneumonia
-
Pneumatokel
-
Bulla
-
Bronkopneumonia
-
Bronkiolotis
-
Bronkiektasis
-
USG dan CT Scan
Thoraks
-
Pleural efusi
-
Empiema
-
Paralisis diafragma
-
Tumor
-
Rontgen abdomen
-
Morbus hirschsprung
-
Ileus
-
Peritonitis
-
Perforasi
-
Appendisitis kronik
-
Intususepsi
-
Pilorik hypertrophy
stenosis
-
Batu ginjal-ureter
-
Massa tumor
intra/retroperitoneal
·
Hati dan sistem
bilier
·
Cairan bebas
intraperitoneal
-
USG dan CT scan
abdomen
-
Pilorus stenosis
hypertrophy (hanya USG)
-
Massa tumor
retro/intraperitoneal
-
Intususepsi
-
Appendisitis kronik
-
Batu ginjal-saluran
kemih; empedu
-
Kelainan congenital
-
Genitalia interna
-
Testis-kriptokismus
-
Rontgen kepala
-
TORCH
-
Trauma kapitis
-
Tumor
-
Displasia
-
Kelainan congenital
-
Infeksi
-
USG dan CT Scan
Kepala
-
Hidrocephalus
-
Mikrocephalus
-
Tumor
-
Fraktur
-
Rontgen Tulang
-
Displasia
-
Fraktur
-
Tumor/keganasan
-
Bone survey (pada
penyakit tertentu)
-
Bone age (umur
tulang)
-
Metabolisme:
·
Osteoporosis
·
Osteopenia
·
Rickets, dan
lain-lain
-
Thalasemia
-
Kelainan congenital
|
15. Penyakit infeksi tropis
a. Infeksi parasit
-
Helminthiasis
-
Ankilostomiasis
-
Askariasis
-
Oksiuriasis
-
Trikuriasis
-
Taeniasis solium
-
Taeniasis saginata
-
Malaria
-
Amubiasis
-
Giardiasis
-
Toksoplasmosis
|
b. Infeksi Jamur
-
Candidiasis
-
Histoplasmosis
|
c. Infeksi bakteri
-
Difteri
-
Disentri basil
-
Pertusis
-
Tetanus
-
Demam tifoid
-
Salmonelosis
-
Infeksi Streptokokkus
grup A
-
Infeksi Stafilokokkus
-
Sepsis
-
Leptospirosis
|
d.
Infeksi virus
-
Campak
-
Dengue
-
Poliomielitis
-
Rubella
-
Mumps
-
Varicella-zooster
-
Epstein Barr virus
-
Rabies
-
Chikungunya
-
Influenza
-
HIV
-
Japanese B
ensefalitis
-
Sitomegalovirus
|
e. Lain-lain
-
Infeksi nosokomial
-
Sengatan/gigitan ular
-
Sengatan/gigitan
serangga
|
16. Penyakit telinga hidung dan tenggorokan
a.
Gangguan pendengaran pada bayi dan anak
|
b.
Otitis media
|
c.
Mastoiditis
|
d.
Rhinitis
|
e.
Sinusitis
|
f.
Epistaksis
|
g.
Corpus alienum
|
h.
Tonsilofaringitis
|
i.
Laringitis
|
j.
Gangguan pernafasan jalan nafas bagian atas
|
k.
Trakeostomi dan intubasi pada anak
|
17. Perinatologi
a. Pertumbuhan dan perkembangan janin
|
b.
Pengawasan antenatal
dan perinatal
|
c.
Morbiditas dan
mortalitas perinatal
|
d.
Pemeriksan fisik dan
neurologik neonates
|
e.
Fisiologi neonates
|
f.
Penyakit-penyakit
yang sering ditemukan pada neonates
-
Asfiksia neonatorum
-
Infeksi pada neonatus
-
Trauma lahir
-
Penyakit yang berhubungan dengan prematuritas dan
kekurangan gizi
|
g.
Gejala dan keadaan yang penting pada neonatus
-
Sindrom gagal nafas
-
Ikterus neonatorum
-
Anemia dan perdarahan
-
Kejang pada neonatus
-
Muntah, diare,
hipotermia, letargi, tidak mau mengisap, berat badan tidak mau naik
|
h.
Perawatan neonates
|
18. Psikologi-psikiatri anak
a.
Depression
|
b.
Anxiety and affective
disorders
|
c.
ADHD
|
d.
Antisocial conduct
|
e.
Substance abuse and
severe trauma
|
f.
Tourette’s disorders
|
19. Respirologi
a. Kelainan pulmonologi pada usia muda
-
Kelainan paru dan
saluran nafas yang sering ditemukan di usia muda
-
Atresia koana
-
Paresis pita suara
-
Trakeomalasia
-
Emfisema lobaris
congenital
-
Tumor paru
-
Kista paru dan bleb
paru
-
Fistel trakeoesofagus
-
Fistel arteriovenosa
pada paru
-
Limfangiektasis pada
paru
-
Sekuestrasi paru
-
Sindrom Wilson mikity
-
Displasia
bronkopulmoner
-
Tumor mediastinum
-
Hyperplasia kelenjar
timus
-
Teratoma mediastinum
-
Higroma kistik
-
Kelainan diafragma
dan dinding dada
-
Hernia diafragmatika
-
Paralysis diafragma
-
Eventrasio diafragma
-
Asphyxiating Thorasic
Distrophy
-
Osteogenesis
imperfecta
-
Penyakit membrane
hialin
-
Sindroma aspirasi
-
Pneumomediastinum dan
pneumotoraks
-
Perdarahan paru
-
Edema paru
|
b. Asma
-
Serangan asma
-
Early asthmatic
response
-
Late asthmatic
response
-
Dual asthmatic
response
-
Non specific
bronchial responsiveness
-
Exercise induced
asthma
-
Status asmatikus
-
Asma episodic jarang
-
Asma episodic sering
-
Asma kronik dan
persisten
|
c.
Batuk Kronik dan Berulang (BKB)
-
BKB e.c bronchial
hypereactivity
-
BKB e.c bukan
bronchial hyperactivity
-
Fibrosis kistik
-
Bronkiektasis
-
Abses paru
-
Refluks gastro
esophagus
-
Benda asing di
saluran nafas
|
d. Infeksi saluran nafas
-
Infeksi saluran nafas
akut
-
Infeksi saluran nafas
akut bagian atas
-
Rhinitis
-
Rinofaringitis
-
Tonsillitis
-
Tonsilofaringitis
-
Rinotonsilofaringitis
-
Sinusitis
-
Otitits media akuta
-
Epiglotitis
-
Sindrom croup
(laryngitis, trakeitis, laringotracheobronkhitis)
-
Infeksi saluran nafas
kronik
-
Bronkiektasis
-
Pneumonia kronik
|
e. Tuberkulosis
-
Tuberkulosis paru
-
Tuberkulosis ekstra
paru
|
f.
Kelainan/penyakit
lain
-
Aspirasi hidrokarbon
-
Asbestosis,
bibinosis, pneumoconiosis
-
Akibat keganasan pada
saluran nafas
-
Akibat
kelainan/penyakit organ lain pada saluran nafas
g. Near drowning
|
20. Tumbuh kembang-pediatri sosial
a.
Konsep umum pertumbuhan dan perkembangan
|
b.
Demografi dan
statistic kesehatan
|
c.
Epidemiologi klinik
|
d.
Keluarga berencana
|
e.
Tahapan pertumbuhan dan perkembangan normal
|
f.
Penilaian pertumbuhan
dan perkembangan :
-
Memantau pertumbuhan
anak dengan growth chart
-
Memanatau perkembangan anak dengan Denver II
-
Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan
-
Stimulasi
|
g.
Gangguan pertumbuhan
dan perkembangan
|
h.
Upaya peningkatan
kualitas anak
|
i.
Behavioural dan psychological disorders
|
j.
Masalah- masalah
social :
-
Adopsi
-
Foster care
-
Child care
-
Separation & death
-
Impact of violence
|
1.2. Standar Mempertahankan &
Meningkatkan Kompetensi
Program Pendidikan Berkelanjutan; Pendidikan dan
Pelatihan Kedokteran Berkelanjutan (P2KB) yang disusun oleh IDAI :
- Mengikuti acara ilmiah dan CPD yang diselenggarakan
oleh IDAI atau Perhimpunan Profesi lain
- Mampu menganalisis
makalah ilmiah
- Mampu melakukan
penelitian ilmiah
- Mampu membuat
tulisan ilmiah
1.3. Standar Etik
Medikolegal
- Memahami dan mampu menerapkan etika, disiplin dan
hukum secara umum dalam kegiatan sehari–hari.
- Memahami kaitan Sumpah Dokter, Kode Etik Kedokteran
Indonesia, UU Kesehatan, UU Praktik Kedokteran dan Peraturan Kementerian
Kesehatan, KUHP, Informed Consent, dll
3.
Beretika saat
melakukan kegiatan anamnesis, kerjasama interpersonal, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan dengan alat bantu diagnostik, konseling, terapi, memelihara rahasia jabatan, catatan medik dan
memelihara kesehatan sendiri.
- Mampu melakukan kemitraan kolaborasi dengan pasien
atau keluarganya, disiplin lain dan sesama spesialis Anak.
bersambung ke BAB III
0 Response to "WHITEPAPER CLINICAL PRIVILEGES DOKTER SPESIALIS ANAK RUMAH SAKIT BAB 2"
Posting Komentar