KEBIJAKAN ISOLASI PENYAKIT IMUNOCOMPROMISED RUMAH SAKIT
PERATURAN DIREKTUR RUMAH
SAKIT
NOMOR : 1041/PER/RSI-SA/I/2014
TENTANG
KEBIJAKAN ISOLASI PENYAKIT IMUNOCOMPROMISED
RUMAH SAKIT
DIREKTUR RUMAH SAKIT
MENIMBANG : a. Bahwa untuk mengelola pasien dengan infeksi
airborne untuk jangka
waktu pendek
ketika ruang bertekanan negatif tidak tersedia di rumah sakit;
b.
Bahwa untuk mewujudkan rumah sakit yang aman, nyaman
dan sehat serta untuk mencegah infeksi nosokomial maka perlu di buat Ruang
Isolasi;
c. Bahwa berdasarkan
pertimbangan pada butir a dan b, maka perlu diterbitkan Surat Ketetapan
Direktur tentang Kebijakan Isolasi Penyakit Imunocompromised
di Rumah Sakit
MENGINGAT : 1. Surat Keputusan
Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
270/Menkes/SK/III/2007
tentang Pedoman Manajerial Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan
Lainnya;
2.
Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 382/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya;
2
M
E M U T U S K A N :
MENETAPKAN
KESATU
:
: Pedoman Organisasi Instalasi Informasi Teknologi Rumah Sakit
sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan ini.
KETIGA
:
Apabila
hasil evaluasi mensyaratkan adanya perbaikan maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di
|
: Semarang
|
|
Tanggal
|
: 15
Rabiul Awal 1435H
|
|
17
Januari 2014M
Direktur
Utama
Tembusan Yth:
1.
Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2.
Unit terkait
3.
Arsip
3
NOMOR : 1041/PER/RS/I/2014
TANGGAL : 17 JANUARI 2014
KEBIJAKAN ISOLASI PENYAKIT IMUNOCOMPROMISED
A. Pengertian
Penyakit
Imunocompromised merupakan kasus penurunan ketahanan tubuh dimana faktor
penyebab terjadinya penurunan ketahanan tubuh karena rusaknya fungsi organ
limfoid (pabrik kekebalan) primer maupun sekunder, antara lain disebabkan oleh
mikroorganisme (virus, bakteri, mikroplasma, fungi, protozoa, parasit
internal).
Tanda
yang sering muncul antara lain respon terhadap vaksinasi yang tidak optimal,
mudah sakit, respon terhadap pengobatan buruk, seolah-olah obat tidak manjur
dan organ-organ limfoid mengecil (thymus dan bursa).
Macam jenis penyakit
imunocompromised antara lain:
1.
Pasien dalam terapy kemotherapy
2.
Pasien dengan gangguan hematologi (leukemia, limfoma)
3.
AIDS/HIV pada pasien dengan hasil CD4 <150
4.
SLE
B. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Menyiapkan
agar Rumah Sakit dengan sumber daya terbatas dapat menerapkan pencegahan dan
pengendalian infeksi, sehingga dapat melindungi tenaga kesehatan masyarakat
dari penularan penyakit menular (emerging infectious disease) yang mungkin
timbul.
2.
Tujuan Khusus
Memberikan informasi kepada
petugas kesehatan di Rumah Sakit mengenai:
a.
Perawatan isolasi pada pasien imunosupresif
b.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi penyakit imunosupresif
C. Sasaran
1.
Karyawan Rumah Sakit (medis maupun non medis)
2.
Semua unit yang ada di Rumah Sakit
3.
IRNA, IRJA, OK, IGD, dan ICU
4
1.
Pasien dalam kondisi kemoterapi Penatalaksanaan :
a.
Ruangan sesuai dengan standar isolasi berdasarkan transmisi kontak
b.
Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan atau perawatan
c.
APD yang digunakan meliputi : Google, Gaun pelindung,
Topi/ Pelindung rambut/kepala, Handscoen steril, sepatu boat, dan masker
d.
Pengelolaan Sampah :
1)
Linen setelah dipakai mengoplos maupun memasukkan obat
kemo ditaruh di tempat linen infeksius.
2)
Sampah flabot dimasukkan di plastik warna ungu
3)
Spuit langsung dimasukkan pada safety box
4)
Sampah APD (topi, masker, handscoon) dimasukkan dalam plastik warna ungu.
5)
Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai dengan
melakukan dekontaminasi, desinfeksi dan sterilisasi dengan benar dengan cara
diguyur dengan air mengalir (saat diruangan) kemudian dimasukkan dalam kantong
infeksius (warna kuning) dan dikirim ke CSSD
2.
Pasien dengan gangguan hematologi (leukemia, limfoma)
Penatalaksanaan :
a.
Ruangan sesuai dengan standart isolasi room berdasarkan transmisi
kontak
b.
Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan atau perawatan.
c.
APD yang digunakan meliputi handscoon
steril dan masker
d.
Pengelolaan sampah : semua linen dan APD yg sudah
terpakai dan terkena cairan tubuh pasien dibuang dalam sampah infeksius.
e.
Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai dengan
melakukan dekontaminasi, desinfeksi dan sterilisasi dengan benar dengan cara
diguyur dengan air mengalir (saat diruangan) kemudian dimasukkan dalam kantong infeksius
(warna kuning) dan dikirim ke CSSD
3.
HIV/ AIDS (dengan hasil CD4 < 150) Penatalaksanaan :
a.
Ruangan sesuai standart isolasi room berdasarkan transmisi kontak
b.
Penerapan kewaspadaan universal yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1)
Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan atau perawatan.
2)
Penggunaan alat pelindung diri yang sesuai untuk setiap
tindakan seperti sarung tangan, gaun pelindung, celemek, masker, kacamata
pelindung untuk setiap kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh lain.
3)
Pengelolaan dan pembuangan alat tajam dengan hati-hati.
5
5)
Semua limbah padat yang tercemar darah, cairan tubuh,
specimen laboratorium, jaringan tubuh harus ditempatkan dalam kantong plastik
kuning tidak bocor. Limbah cair harus dibuang melaui sistem pengolahan limbah
cair.
6)
Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai dengan
melakukan dekontaminasi, desinfeksi dan sterilisasi dengan benar dengan cara
diguyur dengan air mengalir (saat diruangan) kemudian dimasukkan dalam kantong
infeksius (warna kuning) dan dikirim ke CSSD.
7)
Linen yang sudah digunakan dimasukkan kedalam kantong
plastik warna kuning.
4.
Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) Penatalaksanaan :
a.
Ruangan sesuai standart isolasi room
b.
Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan atau perawatan
c.
Penggunaan Alat Pelindung Diri berdasarkan transmisi
kontak seperti : masker, handscoon,
gaun pelindung dan penutup kepala.
d.
Pengelolaan sampah dan limbah: semua linen yang sudah
terpakai dimasukkan dalam sampah infeksius, untuk alat-alat bekas pakai
dibersihkan dengan air mengalir kemudian dimasukkan dalam kantong infeksius dan
dikirim ke CSSD
0 Response to "KEBIJAKAN ISOLASI PENYAKIT IMUNOCOMPROMISED RUMAH SAKIT"
Posting Komentar