KEBIJAKAN PENETAPAN KRITERIA RISIKO AKIBAT DAMPAK RENOVASI ATAU PEKERJAAN PEMBANGUNAN (KONSTRUKSI) BARU DAN PENETAPAN PEMANTAUAN KUALITAS UDARA

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT


NOMOR : 100/PER/ /I/2014

TENTANG

KEBIJAKAN PENETAPAN KRITERIA RISIKO AKIBAT DAMPAK RENOVASI ATAU

PEKERJAAN PEMBANGUNAN (KONSTRUKSI) BARU

DAN PENETAPAN PEMANTAUAN KUALITAS UDARA



DIREKTUR RUMAH SAKIT


Menimbang :             1. Bahwa Penetapan kriteria risiko akibat dampak renovasi atau pekerjaan pembangunan (konstruksi) baru adalah kebijakan yang digunakan untuk merencanakan pembongkaran, pembangunan, atau renovasi, rumah sakit menggunakan kriteria yang mengatur dampak dari renovasi atau pembangunan baru terhadap persyaratan kualitas udara, pencegahan dan pengendalian infeksi, persyaratan utilisasi, kebisingan, getaran dan prosedur emergensi (kedaruratan).

2.         Bahwa kualitas udara ruang rumah sakit yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dapat menimbulkan gangguan kesehatan terhadap pasien, tenaga yang bekerja di rumah sakit maupun pengunjung rumah sakit.

3.         Bahwa untuk mewujudkan rumah sakit yang aman, nyaman dan sehat perlu dilakukan pemantauan kualitas udara secara rutin.

4.         Bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu dibuat Kebijakan Penetapan Kriteria Risiko Akibat Dampak Renovasi atau Pekerjaan Pembangunan (Konstruksi) Baru dan Penetapan Pemantauan Kualitas Udara.


Mengingat :              1. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 270/Menkes/SK/III/2007 Tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya.

2.       Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 382/Menkes/SK/III/2008 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya

2



3.       Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di Indonesia, Dirjen P2M & Penyehatan Lingkungan Dan Diejen Pelayanan Medik Depkes R1, 2002

4.       Buku Pedoman dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, DEPKES RI, 2007.

5.       Buku Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya, DEPKES RI, 2007


MEMUTUSKAN :

Menetapkan : 1.       Kriteria Risiko Akibat Dampak Renovasi Atau Pekerjaan Pembangunan (Konstruksi) Baru Dan Penetapan Pemantauan Kualitas Udara di Rumah Sakit sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan ini.

2.         Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, sampai ada ketetapan selanjutnya.

3.         Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.



Ditetapkan di
: Semarang


Tanggal
: 09 Rabiul Awwal 1435.H






10 Januari
2014.M

RUMAH SAKIT




Direktur Utama

Tembusan Yth :

1.      Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

2.      Unit terkait

3.      Arsip




3


PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
NOMOR : 100/PER/ I/2014
TANGGAL : 10 JANUARI 2014



PENGERTIAN :

Penetapan kriteria risiko akibat dampak renovasi atau pekerjaan pembangunan (konstruksi) baru adalah kebijakan yang digunakan untuk merencanakan pembongkaran, pembangunan, atau renovasi, rumah sakit menggunakan kriteria yang mengatur dampak dari renovasi atau pembangunan baru terhadap persyaratan kualitas udara, pencegahan dan pengendalian infeksi, persyaratan utilisasi, kebisingan, getaran dan prosedur emergensi (kedaruratan).

TUJUAN :

untuk mencegah penyebaran dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui udara di lingkungan rumah sakit maupun sarana pelayanan kesehatan lainnya.

KEBIJAKAN :

I.        Pengukuran Lingkungan Fisik

A.     Pengukuran Suhu

1.      Lokasi Pengukuran

a.      Ruang operasi

b.      Ruang bersalin

c.       Ruang pemulihan/perawatan pasien

d.      Ruang observasi

e.      Ruang perawatan bayi

f.       Ruang perawatan prematur

g.      Ruang ICU

2.      Titik pengukuran

Jumlah titik pengukuran minimal 10 % dari jumlah masing-masing ruangan

3.      Waktu Pengukuran

Waktu pengukuran dilakukan pada siang hari, khusus ruang operasi dan ICU harus diperiksa pada saat sebelum dipergunakan

B.      Pengukuran Kelembaban

1.                  Lokasi pengukuran

a.      Ruang operasi

b.      Ruang bersalin

c.       Ruang pemulihan/perawatan pasien

d.      Ruang observasi

4


e.      Ruang perawatan bayi

f.       Ruang perawatan prematur

g.      Ruang ICU

2.      Titik pengukuran

Jumlah titik pengukuran minimal 10 % dari jumlah masing-masing ruangan

3.      Waktu pengukuran

Waktu pengukuran dilakukan pada siang hari

C.      Pengukuran Pencahayaan

1.      Lokasi pengukuran

a.      Ruang perawatan pasien

b.      Ruang operasi

c.       Ruang bersalin

d.      Ruang anestesi dan ruang pemulihan

e.      Ruang endoscopy dan laboratorium

f.       Ruang X-Ray

g.      Koridor

h.      Tangga

i.        Kantor/lobi

j.        Ruang alat/gudang

k.      Ruang perawatan prematur

l.        Ruang farmasi

m.    Dapur

n.      Ruang cuci

o.      Toilet

p.      Ruang kohorting khusus penyakit tetanus

2.      Titik Pengukuran

Jumlah titik pengukuran minimal 10 % dari jumlah masing-masing ruangan

3.      Waktu Pengukuran

a.      Waktu pengukuran dilakukan pada siang hari, kecuali untuk koridor dilakukan pada malam hari

b.      Pada ruang perawatan, pengukuran dilakukan baik pada saat pasien sedang tidur maupun tidak tidur

D.     Pengukuran Debu Total (TSP/Total Suspended Particulate)

1.      Lokasi pengukuran

a.      Ruang perawatan pasien

b.      Bengkel

c.       Ruang cuci

d.      Ruang tunggu

e.      Ruang operasi/ICU

5


2.      Titik pengukuran

a.      Jumlah titik pengukuran minimal 10 % dari jumlah masing-masing ruangan

b.      Jumlah titik pengukuran sekurang-kurangnya 1 untuk tiap jenis ruangan

3.      Waktu Pengukuran

Siang hari (10.00 – 13.00 WIB)

E.      Pengukuran Kebisingan

1.      Lokasi pengukuran

a.      Ruang perawatan pasien

b.      Ruang isolasi

c.       Ruang radiologi

d.      Ruang operasi

e.      Poliklinik/poli gigi

f.       Bengkel

g.      Laboratorium

h.      Ruang cuci

i.        Dapur

j.        Ruang boiler

k.      Ruang tunggu

2.      Titik pengukuran

Pada masing-masing ruangan minimal 10 % dari jumlah ruangan

3.      Waktu pengukuran

Pengukuran dapat dilakukan pada waktu kerja, kecuali pada ruang perawatan dan isolasi di luar jam kunjungan


II.        Pengambilan Sampel Kimia - Gas 1. Lokasi pengambilan sampel

a.      Ruang perawatan pasien

b.      Ruang laboratorium

c.       Instalasi Gizi/dapur

d.      UGD

e.      Laundry

f.       Ruang farmasi

2.      Titik Pengambilan Sampel

Jumlah titik sampel minimal 10 % dari jumlah masing-masing ruangan

3.      Waktu pengambilan sampel

Pengambilan sampel gas polutan dilakukan pada siang hari






6


III.        Pengambilan Sampel Mikrobiologi

1.      Lokasi pengambilan sampel

a.      Ruang operasi

b.      Ruang perawatan

c.       Instalasi isolasi

d.      Ruang cuci

e.      Dapur

2.      Titik Pengambilan Sampel

Jumlah titik sampel minimal 10 % dari jumlah masing-masing ruangan

3.      Waktu pengambilan sampel

a.      Ruang operasi dilakukan menjelang operasi (ruangan siap digunakan)

b.      Ruang perawatan dan isolasi dilakukan setelah dilakukan pembersihan ruangan



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KEBIJAKAN PENETAPAN KRITERIA RISIKO AKIBAT DAMPAK RENOVASI ATAU PEKERJAAN PEMBANGUNAN (KONSTRUKSI) BARU DAN PENETAPAN PEMANTAUAN KUALITAS UDARA"

Posting Komentar