SPO PENGKAJIAN ULANG RISIKO PASIEN JATUH
SPO
PENGKAJIAN ULANG RISIKO PASIEN JATUH
|
|||
Prosedur
Tetap
|
No.Pokok
|
No. Revisi
|
Halaman 1 dari 3
|
Tgl Terbit.
|
Tangerang,
Direktur
|
||
Pengertian
|
Suatu langkah-langkah atau cara yang
harus dilakukan oleh perawat dan atau bidan untuk mengidentifikasi
kemungkinan pasien tersebut mempunyai risiko atau kemungkinan yang besar atau
tidak untuk terjadinya jatuh sehingga dapat diambil tindakan pencegahan.
|
||
Tujuan
|
Sebagai
acuan untuk menentukan langkah-langkah pengkajian risiko pasien jatuh..
|
||
Kebijakan
|
|||
Prosedur
|
A. PADA PASIEN DEWASA
1. Pengkajian Ulang
Perawat ruangan melakukan pengkajian
ulang risiko jatuh dengan menggunakan Formulir Manajemen Risiko
menggunakan skala Morse. Perawat mengkaji ulang setiap 3 hari sekali
(dilakukan pada hari ke-4 terhitung mulai saat pengkajian sebelumnya) atau
sewaktu-waktu apabila:
a. Terjadi perubahan status
klinis meliputi perubahan kondisi fisik, fisiologis, maupun psikologis
b. Pasien pindah ruang/unit
c. Penambahan obat yang bisa
menimbulkan pasien berisiko jatuh
d. Pasien mengalami insiden
jatuh atau nyaris jatuh saat dirawat.
2. Penilaian Risiko Jatuh
Setelah melakukan pengkajian ulang
risiko jatuh perawat menilai risiko jatuh pasien dengan cara :
a. Memilih tidak berisiko jatuh
apabila scoring kurang dari < 25
b. Memilih risiko tinggi jatuh
apabila scoring ≥ 25, dan memasang kancing gelang warna kuning (risiko jatuh)
dan memberikan penjelasan kepada pasien dan atau keluarga tentang risiko
jatuh pada pasien.
|
SPO
PENGKAJIAN ULANG RISIKO PASIEN JATUH
|
|||
No.Pokok
|
No. Revisi
|
Halaman 2 dari 3
|
|
3.
Intervensi
Setelah menentukan risiko jatuh pasien, perawat menentukan tindak lanjut
yang akan dilakukan dengan cara:
a. Apabila tidak berisiko jatuh maka perawat dan atau bidan melakukan
pengkajian ulang resiko jatuh 3 hari kemudian atau bila kondisi berubah.
b. Apabila risiko tinggi jatuh maka perawat dan atau bidan:
(1)Melakukan pengkajian lengkap.
Contoh : pengkajian lengkap mobilitas pasien yang memiliki kelemahan
ekstremitas kiri
(2)Memilih intervensi risiko tinggi jatuh dan memilih intervensi khusus.
Contoh : intervensi khusus mobilitas
(3) Kaji kebutuhan alat bantu jalan (contohnya tripod, walker), berikan
bantuan saat pasien berjalan atau berpindah, dst.
(4) Memasang gelang identifikasi risiko jatuh (kancing gelang warna
kuning) sesuai prosedur.
(5) Melakukan pendididkan kesehatan kepada pasien dan atau keluarga
tentang risiko pasien jatuh.
(6) Melaporkan pasien risiko tinggi jatuh setiap pergantian shift
4. Perawat dan atau bidan meminta tanda tangan pasien dan atau keluarga
sebagai bukti sudah menerima dan memahami penjelasan risiko jatuh dan
pencegahannya
5. Perawat dan atau bidan ruangan melakukan intervensi yang sudah dipilih
minimal 3 (tiga) atau lebih bila berisiko tinggi jatuh dalam satu shift.
B. PADA PASIEN ANAK-ANAK
1. Pengkajian Ulang
Perawat ruangan melakukan pengkajian ulang risiko jatuh dengan
menggunakan Formulir Pengkajian Humpty Dumpty (FHD). Perawat mengkaji ulang
setiap 3 hari sekali (dilakukan pada hari ke-4 terhitung mulai saat
pengkajian sebelumnya ) atau sewaktu-waktu apabila:
|
SPO
PENGKAJIAN ULANG RISIKO PASIEN JATUH
|
|||
No.Pokok
|
No. Revisi
|
Halaman 3 dari 3
|
|
a. Terjadi
perubahan status klinis meliputi perubahan kondisi fisik, fisiologis, maupun
psikologis
b. Pasien pindah ruang/unit
c. Penambahan obat yang bisa
menimbulkan pasien berisiko jatuh
d. Pasien mengalami insiden jatuh
atau nyaris jatuh saat
2. Penilaian Risiko Jatuh
Perawat menjumlahkan skor yang
didapat dari hasil pengkajian dan menentukan risiko jatuh pasien dengan
melihat hasil penjumlahan:
1) Risiko rendah jatuh apabila skor
7-11
2) Risiko tinggi jatuh apabila skor ≥
12
3. Intervensi
Perawat memilih intervensi pencegahan
jatuh sesuai skor risiko jatuh pasien
1) Apabila skor 7-11, maka memilih
Intervensi Risiko Rendah Jatuh
2) Apabila skor ≥12, maka perawat:
Memilih Intervensi Risiko Tinggi
Jatuh dan memasang kancing gelang warna kuning (risiko jatuh) dan memberikan
penjelasan kepada pasien dan atau keluarga tentang risiko jatuh pada pasien.
a) Melengkapi formulir pemantauan
pasien risiko tinggi jatuh
b) Memantau dan melaporkan pasien
risiko tinggi jatuh setiap pergantian shift
4. Perawat dan atau bidan meminta
tanda tangan pasien dan atau keluarga sebagai bukti sudah menerima dan
memahami penjelasan risiko jatuh dan pencegahannya
5. Perawat dan atau bidan ruangan
melakukan intervensi yang sudah dipilih minimal 3 (tiga) atau lebih bila
berisiko tinggi jatuh dalam satu shift.
|
|||
Unit terkati
|
Semua unit terkait
|
0 Response to "SPO PENGKAJIAN ULANG RISIKO PASIEN JATUH"
Posting Komentar