SPO FISIOTERAPI PADA POST OP. ACL




SPO FISIOTERAPI PADA POST OP. ACL


    No. Dokumen

          
No. Revisi


Halaman 1 dari 4



STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit


Ditetapkan,




Direktur
Pengertian
Adalah tindakan operasi yang dilakukan oleh adanya robek pada anterior cruciatum ligament sendi lutut.Fisioterapi pada ACL adalah program latihan yang diberikan untuk pasien sesudah operasi baik saat imobilisasi ataupun sesudah imobilisasi.

Tujuan
Sebagai petunjuk dan menyeragamkan cara kerja fisioterapis untuk memberikan pelayanan fisioterapi dengan kasus post op. ACL

Kebijakan
Fisioterapi pada Post Op. ACL sesuai dengan pedoman pelayanan unit fisioterapi.

Prosedur
a.    Tahap Orientasi
1.      Berikan salam dan sapa nama pasien
2.      Jelaskan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan ke pasien/keluarga pasien
3.      Tanyakan persetujuan dan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan

b.    Tindakan Fisioterapi
1.        Fase I Minggu ke-1 dan 2
Pada fase awal ini yang menjadi perhatian adalah untuk mengontrol bengkak dan untuk memelihara ekstensi ROM, mencapai\memelihara ROM fleksi knee pada sudut 90 dan memfasilitasi kontrol otot Quadriceps untuk mengurangi terjadinya atropi. Latihan yang diberikan adalah:
1.1.  Latihan Quadriceps setting dengan pengulangan 10x
1.2.  Latihan Quadriceps setting dengan  straight leg raise pengulangan 10x
1.3.  Wall slides, 10x pengulangan (latihan aktif fleksi knee dengan bantuan gravitasi)








FISIOTERAPI PADA POST OP. ACL

No. Dokumen

 
No. Revisi


Halaman 2 dari 4



1.1.   “JaneFondas” latihan gerak ekstensi-fleksi, abduksi-adduksi hip; 20x pengulangan pada setiap bidang geraknya.

1.2.  Latihan pumping ankle, dilakukan sepanjang hari secara berkesinambungan. Bila diperlukan gantung kaki dalam posisi pronasi.

1.3.  Gait Checks”, fisioterapis mengobservasi kemampuan pasien dalam melakukan backwards ambulasi untuk mendukung tercapainya ROM ekstensi penuh dengan memakai brace.

1.4.  Gliding patella, pasien melakukan mobilisasi patella sendiri dengan dibantu oleh fisioterapis.

1.5.  Long sitting untuk menciptakan ekstensi knee. Posisi tersebut juga membantu untuk men-stretching hamstrings. Dalam posisi tersebut pasien diminta meraih ujung ibu jari kaki selama 10-15 menit

1.6.  setiap 2-4 jam, coba untuk tetap mempertahankan knee dalam posisi lurus.

1.7.  Setelah melakukan seluruh latihan tersebut berikan terapis, kompressi dan elevasi untuk mengontrol nyeri\oedema.

1.8.  Jangan meletakkan bantal untuk mengganjal knee

1.9.  Lakukan latihan tersebut dua kali sehari, setiap dua hari sekali latihan dihentikan untuk mengurangi iritasi.

1.10.        Tujuan yang harus dicapai sebelum maju ke fase II adalah : Oedema berkurang\terkontrol, ROM ekstensi knee mencapai sudut 0, fleksi mencapai sudut 110 (bila dilakukan repair meniscus ROM fleksi hanya 90), mampu melakukan SLR hip dalam posisi abduksi-adduksi, fleksi-ekstensi dan dapat berjalan dengan weight bearing sesuai toleransi dengan menggunakan kruk.



















































FISIOTERAPI PADA POST OP. ACL

     No. Dokumen

   
No. Revisi


Halaman 3 dari 4



1.                   Fase II Minggu ke-3 dan 4
Memelihara ROM dan mulai untuk fokus pada latihan strengthening closed chain dengan pemberian perhatian pada nyeri, oedema atau menurunnya ROM. Lanjutkan penggunaan brace sesudah operasi .Sebaiknya sudah berjalan tanpa kruk dalam pola jalan yang normal. ROM knee ekstensi penuh, fleksi 120. Tidak ada peningkatan nyeri, oedema, atau gejala lain selama melakukan latihan. Latihan yang diberikan adalah:
2.1  Lanjutkan latihan SLR, 10x pengulangan
2.2  Mini-squats (sudut 0-30) dimulai dari 10x pengulangan. Gerakan ini dilakukan sampai knee berada jauh dari ujung ibu jari kaki (knee over tip of toes), selama latihan tidak boleh ada rasa nyeri.
2.3  Mini-squats dengan satu tungkai (weight shifts)
2.4  Steps Up (latihan naik tangga) (concentric), dimulai dari 10x pengulangan dengan tinggi undakan 3”, peningkatan tinggi undakan sesuai dengan toleransi.
2.5  Latihan eccentric (latihan turun tangga), 10x pengulangan sesuai dengan indikasi.
2.6  Latihan proprioseptif, latihan open chain. Selanjutnya latihan meningkat ke single leg stands.
2.7  Mulai latihan dengan sepeda, stairmaster, treadmill.
2.8  Tujuan yang harus dicapai sebelum maju ke fase III adalah : Berjalan tanpa kruk dalam pola jalan yang normal, ROM ekstensi knee mencapai sudut 0, fleksi mencapai sudut 120  Latihan naik-turun tangga mencapai 3x pengulangan selama 3 menit setiap pengulangan (eccentric), latihan stairmaster mencapai 10 menit, latihan sepeda 15 menit atau lebih, latihan treadmill 15 menit atau lebih, tidak ada peningkatan nyeri, oedema atau gejala lain selama melakukan latihan.

2.      Fase III Minggu ke-5 dan 8
Observasi umum harus memonitor adanya efusi, perhatian terhadap adanya tendonitis patella. Latihan yang diberikan adalah:
1.1  Lanjutkan latihan squats dengan matras.






FISIOTERAPI PADA POST OP. ACL

    No. Dokumen


No. Revisi


Halaman 4 dari 4



1.1  Mulai latihan single dan double leg press.
1.2  Mulai program latihan jogging, tidak boleh ada latihan dengan gerak twisting. Latihan dapat menggunakan back pedals dan side stapping.
1.3  Lanjutkan penggunaan stairmaster dan sepeda untuk latihan aerobic
1.4  Latihan keseimbangan dan proprioseptif.
1.5  Lanjutkan latihan turun tangga dengan single step.
1.6  Latihan ekstensi lutut open chained


2.      Fase IV Minggu ke-8 dan 12
Fase ini merupakan saatnya memulai latihan aktivitas fungsional. Fisioterapis harus memperhatikan kesesuaian ukuran brace saat beraktivitas. Latihan yang diberikan adalah seluruh latihan pada fase III ditambah :
2.1    Mulai diberikan latihan lateral carioca yang lebih berat, zig-zag, plant (latihan dengan alas lembut) dan back up.
2.2    Tes isokinetic dalam ROM penuh pada minggu ke 12
2.3    Latihan di sliding board (area yang miring)
2.4    Latihan proprioseptif maksimal seperti pada fase III

3.                  Fase V Minggu ke-12, 16 dan 24 (6 bulan)
Dapat mulai latihan olah raga. Latihan  sama dengan fase IV ditambah dengan:
3.1  Lanjutkan latihan proprioseptif dengan latihanintensif.
3.2  Latihan ditambah dengan latihan fungsional, latihan khusus sesuai olah raga yang digeluti





Unit Terkait
Seluruh Fisioterapis

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SPO FISIOTERAPI PADA POST OP. ACL"

Posting Komentar